Ilustrasi gambar (Indiatoday)
Anggapan bahwa matematika merupakan pelajaranyang sulit dipahami memang bukan rahasia umum lagi. Terlebih ketika mengenalkan matematika dengan cara yang salah, akan membuat anak semakin takut dan malas untuk belajar matematika.
Kesalahan dalam mengenalkan matematika terhadap anak merupakan hal yang lazim terjadi baik dalam keluarga maupun dalam sekolah formal. Hal ini tentu perlu disikapi agar anak tidak merasa bahwa matematika adalah momok yang sangat menakutkan dan sangat susah dipelajari oleh anak terutama anak di usia dini.
Junaidi Fery Efendi Dosen Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) membagikan beberapa tips agar pembelajaran matematika menjadi sangat menyenangkan untuk anak.
Menurutnya salah satu cara untuk mengenalkan matematika pada anak yakni melalui keluarga. Dengan cara yang baik maka anak akan lebih menyukai matematika ketika diajarkan dengan cara yang tepat.
“Pertama ajaklah anak bermain menghitung mainan yang ada di rumah, mengenalkan konsep aljabar pada anak bisa dimulai dengan memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar kita,”terang Junaidi Kamis (19/5/22)
Ia mencontohkan dengan mengajak anak menghitung mainan mobil-mobilan tanpa membedakan warnanya, selanjutnya mengajak anak mengelompokkan mobil-mobilan berdasarkan warna dan ajaklah untuk menghitung jumlah mobil tiap kelompok warna yang sudah dipisah. Dengan cara ini secara tidak langsung sudah mengenalkan konsep aljabar sejak dini.
“Cara lain adalah dengan menyediakan jenis-jenis mainan geometri untuk anak, cara ini sangat baik untuk mengenalkan bentuk geometri sejak dini untuk anak .Misalnya mengenalkan bentuk segiempat kepada anak dengan membandingkan dengan bantuk papan tulis yang ada dirumah, atau bentuk-bentuk geometri lain yang ada dirumah,”imbuhnya lagi.
Menurutnya dengan membandingkan bentuk geometri dengan benda yang ada dirumah, secara tidak langsung telah mengajarkan anak untuk mengamati bahwa benda yang satu memiliki kesamaan bentuk dengan yang lainnya.
Terakhir ajak anak mengukur benda yang ada di sekitar,mengenalkan pada anak tentang pengukuran sederhana sejak dini, secara tidak langsung anak akan mengalami pengalaman langsung dalam mengukur. Untuk anak usia dini bisa menggunakan alat ukur non standar seperti menggunakan jengkal tangan anak untuk mengukur buku yang satu dengan buku yang lain. Atau bisa mengukur benda lain dengan jengkal tangan anak.
Mengajarkan anak secara sederhana akan membangun konsep pemahaman anak tentang pentingnya mengukur antara benda yang satu dengan yang lain.
“Setidaknya dengan cara ini, secara tidak langsung anak akan belajar 3 pokok dasar dalam matematika yaitu aljabar, geometri dan pengukuran. Cara ini membuat anak mengenal matematika dengan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan orang tua bisa menerapkan tips ini dan menjadikannya sebagai permainan,”tukasnya.
(0) Komentar