Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makariem melakukan gebrakan dalam menjawab tantangan rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia.
Nadiem meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23: Buku bacaan bermutu untuk literasi Indonesia. Program ini berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang disertai dengan pelatihan Guru.
Endang Suprapti Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya menyebut literasi pada anak tidak hanya dimulai dari bangku sekolah, tapi juga dimulai dari keluarga dan orang tua. Menurutnya keluarga adalah lembaga pendidikan informal yang memiliki peran paling penting dalam pengembangan literasi.
“Upaya meningkatkan literasi pada anak merupakan hal yang perlu dilakukan orang tua, di tengah gempuran teknologi baru yang semakin banyak, maka orang tua memiliki tanggung jawab dalam melakukan upaya meningkatkan literasi pada anak,”kata Endang Senin (20/3/23)
Lantas apa saja yang bisa dilakukan orang tua dalam meningkatkan literasi pada anak?
Menurut Endang hal pertama adalah dengan membaca nyaring. Meningkatkan literasi pada anak yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan membaca nyaring, artinya membacakan buku dengan suara, sehingga anak bisa mendengar apa yang dibaca.
“Secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan minat anak untuk membaca buku. Membaca buku dengan suara nyaring juga bermanfaat dalam melancarkan komunikasi secara lisan dan meningkatkan kesehatan pada syaraf,”imbuh Endang lagi.
Tips kedua adalah mengenalkan buku pada anak sejak kecil. Hal ini bisa dilakukan ketika anak masih balita atau bayi. Endang mencontohkan dengan seperti menceritakan buku dongeng, atau buku yang memuat dan mengenalkan anak-anak pada benda di sekitarnya.
“Misal orang tua bisa mengenalkan nama-nama anggota tubuh atau buku yang menjelaskan nama-nama hewan disertai gambar,”katanya.
Ketiga, libatkan anak saat bercerita. Ketika orang tua berbagi cerita pada anak, cobalah meminta anak untuk menjawab lewat bercerita dengan sejumlah pertanyaan kreatif yang diberikan. Meski tampak sederhana, hal ini akan meningkatkan literasi pada anak. Endang mengatakan, agar anak gemar membaca buku, orang tua juga harus menjadi contoh dengan gemar membaca buku.
Keempat, mengajak anak untuk melakukan kegiatan menulis dan membaca. Agar tidak membosankan bagi anak, orang tua bisa mengemasnya dengan permainan, misal dengan libatkan anak dalam menulis daftar belanjaan, mengajak anak dengan permainan jual beli di rumah. Dengan hal ini anak akan terbiasa untuk menulis dan membaca yang secara langsung meningkatkan literasi pada anak.
Kelima, berikan permainan literasi. Di zaman modern seperti ini, ada banyak permainan untuk meningkatkan literasi pada anak. Dalam hal ini orang tua bisa mengetahui aneka permainan yang cocok untuk meningkatkan literasi pada anak dengan mencari di internet dari harga murah hingga mahal.
Terakhir, mintalah anak untuk menceritakan pengalamannya. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah mengajak anak untuk menceritakan pengalaman secara lisan, selain menciptkan keterbukaan anak dan orang tua, hal ini juga membangun hubungan yang positif antara anak dan orang tua.
“Sikap terbuka ini juga harus dipupuk dengan baik oleh orang tua, dengan meminta anak menceritakan atau menulis hal yang dialami, maka orang tua akan mengetahui segala sesuatu yang merugikan anak,”pungkas Endang.
(0) Komentar