Dosen UM Surabaya Bagikan 5 Tips Jaga Kondisi Anak saat Berpuasa

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Bagikan 5 Tips Jaga Kondisi Anak saat Berpuasa
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Bagikan 5 Tips Jaga Kondisi Anak saat Berpuasa
  • 24 Mar
  • 2023

Ilustrasi gambar (freepik)

Dosen UM Surabaya Bagikan 5 Tips Jaga Kondisi Anak saat Berpuasa

Anak-anak yang belajar berpuasa tidak berpuasa sepenuhnya seperti orang dewasa. Mereka masih bisa makan di siang hari dan kemudian berpuasa lagi. Namun, berpuasa di bulan Ramadan bukanlah hal yang mudah bagi anak-anak. Karena anak-anak umumnya lebih aktif, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak energi dan cairan.

Naili Saida Dosen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FKIP UM Surabaya menyebut, sebelum anak berpuasa, sebaiknya orang tua memastikan bahwa pola makan dan nafsu makan anak dalam keadaan baik. Ketika pola makan dan nafsu makan anak sedang tidak baik dikhawatirkan kebutuhan nutrisi dan cairan tidak dapat terpenuhi.

“Hal ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh anak melemah karena tidak makan dan minum secara normal. Ketika sistem kekebalan melemah, anak mudah terkena penyakit, jika anak mengalami gangguan kesehatan maka puasa sebaiknya ditunda sampai kesehatan anak membaik,”kata Naili Jumat (24/3/23)

Lantas apa saja yang harus dilakukan orang tua dalam menjaga kesehatan anak saat berpuasa?

Pertama, perhatikan asupan makan anak. Naili menjelaskan anak-anak membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi dan cairan dibandingkan orang dewasa, karena mereka dalam masa pertumbuhan dan lebih banyak aktifitas sehingga banyak energi yang dikeluarkan. Namun demikian, anak juga tidak disarankan untuk makan berlebihan saat buka maupun sahur.

“Orangtua harus memperhatikan porsi makan anak pada saat buka maupun sahur. Anak dapat makan dengan porsi yang cukup yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran. Pastikan anak minum air putih dalam jumlah yang cukup,”imbuhnya lagi.

Kedua, pada saat berpuasa anak rentan mengalami dehidrasi. Akibatnya, anak merasa lemas, dan pusing. Dalam kasus yang lebih serius, dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh, kehilangan kesadaran, dan mudah emosi. Hal ini dapat menurunkan imunitas anak.

Naili menyarankan, untuk menghindari dampak negatif tersebut, orang tua harus selalu memeriksakan anaknya untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup. Anak-anak membutuhkan sekitar 5 gelas dalam sehari. Konsumsi air putih dapat diatur, misalnya satu gelas saat bangun tidur, satu gelas saat makan sahur, satu gelas saat berbuka puasa