Ilustrasi gambar (pixabay)
Asap rokok bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif saja, namun juga berbahaya bagi orang disekitarnya yang tidak merokok atau biasanya dikenal dengan istilah perokok pasif.
Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya menjelaskan golongan yang rentan terpapar asap rokok salah satunya adalah anak kecil.
“Anak kecil memiliki system imun yang belum terbentuk secara sempurna sehingga mudah terserang penyakit. Sehingga jika si kecil sering terpapar asap rokok tentu akan menimbulkan dampak yang lebih parah,”tutur Vella Rabu (14/9/22)
Menurut Vella, saat si kecil sakit, orang tua menjadi cemas dan khawatir, serta membuat orang tua begadang di malam hari karena si kecil biasanya sulit tertidur nyenyak.
Anak sakit umunya terjadi pada usia 6 bulan sampai 10 tahun. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak mengalami sakit 12 kali per tahun masih tergolong normal. Adapun penyakit yang paling sering menyerang anak adalah batuk, pilek, demam dan diare.
“Beberapa hal yang dapat memicu anak menjadi lebih sering sakit adalah kurang waktu tidur atau istirahat, kurang asupan nutrisi yang seimbang, tidak melakukan imunisasi, kurang asupan vitamin D, serta sering terpapar oleh asap rokok,”ungkap Vella yang juga anggota Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Surabaya.
Vella menjelaskan Si kecil yang sering terpapar asap rokok, disertai dengan asupan nutrisi harian yang kurang seimbang, serta kurangnya jam tidur atau istirahat anak, akan membuat anak menjadi lebih mudah drop.
Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa asap rokok dapat membuat system imun menurun. Sehingga apabila Si kecil terpapar oleh asap rokok, tentu akan menimbulkan dampak yang lebih parah, seperti memicu terjadinya batuk pilek, sakit kepala, infeksi tenggorokan, infeksi telinga, terjadinya iritasi pada mata, hingga memicu terjadinya penyakit bronkitis dan pneumonia.
“Bukan hanya paparan asap rokok yang terhirup secara langsung saja yang berbahaya. Namun residu asap rokok yang tertinggal di mobil, pakaian serta tempat lainnya juga menyebabkan bahaya yang sama bagi si kecil,”tegasnya.
Ia mengingatkan kepada orang tua sebisa mungkin mengusahakan rumah menjadi area yang bebas dari asap rokok. Jika ayah atau penghuni rumah lainnya ada yang menjadi perokok aktif, pastikan harus mengganti baju, keramas dan menggosok gigi sebelum berkumpul bersama si kecil.
Selain itu orang tua tidak boleh asal menitipkan anak ke saudara, teman maupun tetangga yang menjadi perokok aktif.
“Pastikan bahwa kendaraan yang ditumpangi si kecil, tempat penitipan anak atau day care harus aman dari paparan asap rokok. Dan pastikan bahwa orang tua harus memperhatikan waktu istirahat dan asupan nutrisi harian si kecil terpenuhi,”tutup Vella.
(0) Komentar