Dosen UM Surabaya: 5 Hal Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya: 5 Hal Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: 5 Hal Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur
  • 29 Jul
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Dosen UM Surabaya: 5 Hal Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Masuk Jurusan Arsitektur

Arsitektur adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari bagaimana mendesain bangunan dan lingkungan binaan. Dalam jurusan arsitektur, mahasiswa akan dibawa ke dunia desain mendesain bangunan dan lingkungan binaan. Dalam jurusan arsitektur, mahasiswa akan dibawa ke dunia desain mendesain bangunan dan lingkungan binaan  serta dibekali dengan kemampuan teknis lain yang menunjang bidang ilmu arsitektur .

Dosen Fakultas Teknik (FT) Prodi Arsitektur UM Surabaya Fibria Conytin Nugrahini menjelaskan  5 hal yang perlu diketahui sebelum masuk jurusan arsitektur.

Pertama, jurusan ini mengolah secara intensif kemampuan psikomotorik mahasiswa. Di jurusan arsitektur, kemampuan psikomotorilk atau keterampilan yang membutuhkan kemampuan fisik sangat dibutuhkan.

“ Artinya jika ingin menjadi seorang mahasiwa arsitektur harus kuat fisik. Disini dibutuhkan ketrampilan tangan dalam menampilkan sebuah karya dwimatra, maupun trimatra,”tutur Fibri Jumat (29/7/22)

Dengan pengolahan tersebut diharapkan mahasiswa dapat memahami  unsur dasar dalam estetika dimana kemampuan tersebut dapat dipergunakan selanjutnya untuk desain ke tingkat yang lebih tinggi.

Kedua jurusan arsitektur mempunyai pembelajaran berbasiskan kegiatan studio dan workshop. Studio adalah kegiatan mengerjakan tugas terstruktur dengan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Contoh  pengerjaan tugas di studio yaitu pada mata kuliah studio perancangan arsitektur dari 1 sampai dengan 5 (tergantung kurikulumnya), dari bangunan rumah tinggal sampai bangunan tinggi dan kompleks. Sedangkan workshop untuk tugas berupa karya 3D seperti maket maupun pengolahan dan ketrampilan trimatara dan aplikasi bahan bangunan.

Menurut Fibri yang ketiga, jurusan ini sangat terbiasa dengan istilah lembur. Mahasiswa harus selalu siap melakukan lembur untuk menyelesaikan tugasnya, baik tugas studio, gambar teknik manual, 3D digital maupun mengerjakan kegiatan di area workshop seperti membuat maket.

Menurut  Indiana University's National 2016 Study of Student Engagement (NSSE), mahasiswa arsitektur menggunakan waktunya dalam belajar dan mengerjakan tugas lebih banyak daripada bidang ilmu lainnya.  Sehingga persiapan fisik dan mental harus disiapkan sebelum masuk ke jurusan ini.

Keempat jurusan ini mengembangkan otak kanan dan kiri secara bersamaan. Jurusan arsitek sangat berbeda dengan bidang ilmu lain yang hanya mengedepankan kemampuan berpikir saja. Di arsitektur kemampuan berkreatifitas  harus sejalan dengan kemampuan berpikir secara kognitif.

“Di jurusan ini kemampuan berpikir logika, berpikir angka, menyelesaikan masalah, kemampuan berkreatifitas secara estetis dan desain harus dipadukan dalam satu waktu. Hal tersebut karena setiap keputusan desain yang dibuat akan berimbas secara material dan nilai,”imbuhnya lagi.

Selain itu mahasiswa arsitektur harus terbiasa menyelesaikan persoalan desain, baik seperti kendala struktur bangunan, utilitas , cuaca atau iklim maupun permasalahan perilaku dan sosial dan lainnya yang akan dibentuk dalam sebuah bangunan maupun lingkungan binaan.

Kelima, mahasiswa arsitektur akan terlihat keren dan tidak bosan. Menurut Fibri skill atau kemampuan yang dimiliki mahasiswa arsitektur sangat banyak, maka lulusan arsitektur akan terlihat keren karena terbiasa untuk menyelesaikan permasalahan dari permasalahan sederhana sampai kompleks.

“Dari permasalahan estetika sampai permasalahan teknis bangunan dan lingkungan. Dengan kemampuan yang dimiliki menjadi mahasiswa arsitektur akan terlihat keren karena selalu dipenuhi oleh ide-ide baru,”pungkasnya.