Ilustrasi gambar (Antara Foto Iggoy el Fitra)
Idul fitri merupakan perayaan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia, bersuka cita di hari kemenangan yang tiba setelah menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan sebulan penuh. Meski tahun ini perayaan Idul fitri tidak bersamaan, Muhammadiyah berdasarkan Keputusan Pimpinan Pusat (PP) dengan hisab hakiki wujudul hilal bertepatan pada Hari Jumat, 21 April 2022. Sedangkan Pemerintah berdasarkan Sidang Isbat menetapkan Idulfitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Terlepas dari perbedaan yang ada, semua umat Islam turut bersuka cita dalam menyambut kemenangan di hari lebaran.
Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya M Febriyanto Firman Wijaya menjelaskan beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan dan sekaligus bernilai ibadah.
Pertama, membayar zakat. Kebahagiaan di hari kemenangan maka tidak boleh ada umat Islam yang kekurangan dan kelaparan. Oleh karena itu ada ketentuan zakat fitrah agar semua bisa merasakan kebahagiaan di hari itu.
Berdasarkan hadis: “Sungguh setiap kaum mempunyai hari raya sendiri , dan hari ini adalah hari raya kita.’’ (HR. Bukhari).
Kedua, mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Laki-laki maupun perempuan di sunnahkan membersihkan diri(mandi) sebelum Sholat Idulfitri.
“Waktu mandi ini dimulai sejak tengah malam Idul Fitri sampai tenggelamnya matahari di keesokan harinya. Lebih utama dilakukan dilakukan setelah terbit fajar,”ujar Riyan Jumat (21/4/23)
Ketiga, makan sebelum berangkat sholat Idulfitri. Salah satu tuntunan saat Idulfitri adalah makan sebelum berangkat sholat, sebagai penanda bahwa hari tersebut sudah tidak lagi puasa, seperti dalam hadist Riwayat Ahmad “Nabi saw tidak berangkat pagi pada hari raya idul fitri kecuali makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari idul adha kecuali setelah pulang, kemudian makan hasil penyembelihannnya.”
Keempat, mengenakan pakaian terbaik dan wewangian. Diperintahkan Rasulullah SAW memakai pakaian terbaik (tidak wajib baru )di dua hari raya, seperti Hadist yang di riwayatkan Ahmad. Dan Rasul SAW juga menganjurkan memberikan wewangian pada pakaian yang dipakai saat sholat, sebagai mana Hadist yang di riwayatkan oleh Hakim.
Kelima, membedakan rute berangkat dan pulang sholat Id.
Ada 2 hadist yang meriwayatkan tentang rute perjalanan saat Sholat Id, “Bahwa Nabi saw, apabila keluar untuk salat dua hari raya, maka beliau pulang melewati jalan yang berbeda dari jalan sebelumnya.” (HR. Hakim). Sedangkat Riwayat Bukhari menegaskan dengan rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat shalat Id hendaknya berbeda, dianjurkan rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.
Kelima, memperbanyak bacaan takbir. Takbiran sebagai istilah untuk mengumandangkan Takbir pada Idulfitri di dapati dua pendapat dari ulama mengenai waktu dimulainya takbiran, yaitu dimulai sejak malam setelah magrib satu hari sebelum salat Idulfitri dan saat pagi hari ketika menuju salat Idulfitri.
“Pada dasarnya memang dari keduanya boleh dilakukan agar menambah hikmah kita dalam menyambut Idulfitri,”pungkas Riyan.
(0) Komentar