Ilustrasi gambar (freepik)
Gigi merupakan struktur berkalsifikasi dan terkeras yang terdapat pada manusia dan hewan vertebrata. Dalam siklus hidup manusia pertumbuhan gigi mengalami dua fase, yaitu gigi sulung dimulai pada anak-anak usia 8-10 bulan hingga 11-12 tahun dan gigi permanen 5-6 tahun hingga dewasa.
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UM Surabaya Aryo Sutowijoyo menyebut, meski gigi merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia, tetapi gigi juga dapat rusak atau berlubang atau yang sering disebut dengan karies. Proses terjadinya karies gigi bukanlah timbul dalam waktu yang singkat diperlukan waktu yang cukup lama.
“Proses timbulnya karies pada gigi dimulai ketika sisa makanan tertinggal dalam waktu yang lama pada permukaan gigi. Dengan terdapatnya sisa makanan pada permukaan gigi menyebabkan bakteri senang berkumpul pada area tersebut,”ujar Aryo Minggu (7/5/23)
Aryo menyebut yang memegang peranan besar terjadinya karies pada gigi adalah bakteri dan sisa makanan. Ia menegaskan, bakteri dan sisa makanan sama-sama memegang peranan untuk terjadinya karies, sehingga jika salah satu dari keduanya tidak ada maka kemungkinan terjadi karies kecil sekali.
Lebih lanjut lagi, Aryo menjelaskan bahwa gigi merupakan jaringan terkeras yang terdapat pada tubuh manusia, jaringan keras ini dapat rusak oleh senyawa asam. Senyawa asam berasal dari sisa hasil metabolism bakteri terhadap sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi.
“Senyawa asam ini akan perlahan-lahan merusak struktur enamel gigi (demineralisasi). Semakin lama dan semakin tinggi derajat keasaman tersebut kerusakan pada struktur enamel gigi akan semakin cepat dan luas mengalami kerusakan,”imbuhnya lagi.
Ia menyebut, sebenarnya tubuh memiliki respon untuk mencegah rusaknya struktur enamel gigi (remineralisasi), tetapi karena proses demineralisasi lebih besar dari pada kemampuan tubuh untuk meremineralisasi maka terbentuklah karies.
Menurutnya, proses terjadinya karies ini bisa dicegah melalui beberapa cara :
Pertama, selalu menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut. Menjaga kebersihan rongga mulut dapat dilakukan dengan menyikat gigi yang benar dan teliti serta menggunakan pasta gigi berfluoride sehari 3 kali yaitu setelah makan dan sebelum tidur.
Kedua, menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan sehat yang mengandung banyak serat.
Terakhir, kontrol rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, baik ada keluhan pada gigi maupun tidak ada keluhan.
(0) Komentar