Ilustrasi gambar (freepik)
Stroke diketahui sebagai penyebab kematian paling umum kedua yang mempengaruhi satu individu setiap 5 detik. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) stroke adalah salah satu kondisi neurologis paling umum yang menyebabkan kecacatan jangka panjang ditambah dengan sejumlah besar konsekuensi emosional dan sosial ekonomi.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) menunjukkan bahwa sekitar 10% hingga 15% dari jenis stroke yang terjadi pada pasien dewasa muda mengakibatkan hampir seperlima dari mereka dirawat di rumah sakit.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) M Reza Utama menjelaskan, sebagian besar stroke pada usia dewasa muda disebabkan karena dua jenis perdarahan.
“Jenis pertama adalah perdarahan subarachnoid yakni perdarahan yang terjadi di area antara membran arachnoid dan pia mater yang mengelilingi otak. Jenis kedua adalah karena perdarahan intrakranial yaitu ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah atau bocor,”jelas Reza Jumat (12/8/22)
Reza menjelaskan kedua penyebab ini ditemukan lebih dominan di antara orang dewasa muda (40-55%) bila dibandingkan dengan populasi stroke umum (15-20%). Namun tren tersebut semakin bergeser. Jenis stroke yang paling umum mempengaruhi mayoritas populasi saat ini adalah stroke infark yaitu jenis stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak.
Menurut penjelasannya gejala-gejala stroke pada kelompok dewasa muda dapat diidentifikasi dengan cepat melalui singkatan BE FAST: yakni Balance (gangguan keseimbangan atau koordinasi), Eyesight changes (perubahan penglihatan pada satu atau kedua mata), Facial drooping (otot-otot wajah yang melemah/ mati rasa), Arm weakness (kelemahan anggota gerak, terutama pada salah satu sisi tubuh), Speech difficulty (gangguan berbicara atau kesulitan memahami) dan Time (terjadi mendadak/ tiba-tiba)
“Akronim ini dapat kita gunakan sebagai mnemonik untuk membantu mendeteksi dan meningkatkan daya tanggap terhadap kegawatan pasien stroke,”imbuhnya lagi.
Reza juga menjelaskan beberapa risiko yang dapat memicu kejadian stroke pada usia dewasa muda diantaranya : merokok, alkoholisme, kategori indeks masa tubuh obesitas, kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, struktur jantung tidak normal, penggunaan pil kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen (meningkatkan risiko 2-5 kali lipat pada wanita yang telah memiliki faktor risiko lain sebelumnya), gangguan pembekuan darah dan masalah saat kehamilan dan masa nifas.
“Dengan mengetahui berbagai faktor risiko di atas, pencegahan dengan cara mengontrol faktor risiko/ kondisi-kondisi khusus serta membudayakan pola hidup aktif dan sehat perlu diupayakan sedini mungkin agar kita dan keluarga dapat meminimalkan kemungkinan terserang stroke di usia muda,”tutupnya Reza.
(0) Komentar