Cuaca Panas, Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Cuaca Panas, Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan
Gambar Artikel Cuaca Panas, Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan
  • 30 Okt
  • 2023

Unsplash

Cuaca Panas, Dosen UM Surabaya: Ini Bahaya Tidur dengan Kipas Angin Semalaman untuk Kesehatan

Indonesia merupakan negara tropis, dengan suhu udara yang cenderung panas. Penggunaan kipas angin menjadi solusi bagi kebanyakan orang, tak terkecuali ketika tidur di malam hari masih banyak orang yang memanfaatkan sejuk angin dari kipas angin untuk bisa tidur tanpa kegerahan. Namun, tidur dengan membiarkan kipas angin menyala semalaman itu bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan. 

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang menyalakan kipas angin semalaman dari segi kesehatan. 

Pertama kekurangan oksigen, tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen. Sebab angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida. 

“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede Senin (30/10/23)

Kedua menimbulkan alergi, tidur pakai kipas angin bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar. Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung meler, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin. 

Ketiga dehidrasi dan hipotermi, kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40°C). Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem. 

Keempat mata dan kulit kering efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering. Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya. Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.

Kelima nyeri otot dan pegal linumeski kipas angin dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram. Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.

Keenam risiko bell’s palsy, udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.

“Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu. Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya.