Ilustrasi gambar (pixabay)
Heatstroke atau yang sering dikenal dengan serangan panas merupakan sebuah kondisi dimana tubuh tidak mampu mengontrol kenaikan suhu yang disebabkan oleh cuaca yang panas.
Tanda dan gejala yang muncul adalah terjadinya kenaikan suhu secara mendadak lebih dari 39,5°C, tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat, kulit memerah, panas, dan kering, muncul gejala sakit kepala atau pusing, mual dan muntah, serta nadi menjadi lebih cepat dan kuat, pernapasan menjadi lebih cepat dan pendek, hingga terjadi penurunan kesadaran.
Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menyebut, salah satu penyebab heatstroke pada jamaah haji adalah suhu yang panas dan paparan sinar matahari yang terik, aktivitas yang berat, sedangkan tubuh dalam kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi, disertai adanya kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, obesitas, atau tubuh sudah dalam kondisi sakit/demam.
“Suhu tubuh harus segera diturunkan, karena jika tidak maka akan dapat memicu kerusakan organ vital yang berujung pada kejang dan kematian,”ujar Ira Senin (12/6/23)
Ira menjelasakn, penanganan yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami heatstroke atau menemui seseorang dengan serangan hatstroke adalah :
Pertama, segera bawa penderita ke tempat yang teduh, tempat yang dingin, atau tempatkan pada ruangan ber AC.
Kedua, kendurkan semua pakaian agar penderita dapat bernapas dan memperoleh oksigen secara maksimal.
“Ketiga kompres menggunakan handuk atau kain yang telah dibasahi pada bagian kepala, leher, ketika, dan selangkangan, atau bisa juga membasahi badan penderita dengan air dingin,”imbuh Ira lagi.
Keempat, jika seseorang masih dalam kondisi sadar, segera berikan air minum untuk menghidrasi tubuh dan terakhir segera mencari pertolongan medis.
Dalam keterangannya, Ira juga membagikan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan agar seseorang tidak mengalami serangan heatstroke saat ibadah haji.
Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh, minum 1 gelas air (300cc) atau lebih setiap jam, jangan menunggu haus untuk minum
Kedua, hindari terkena sinar matahari langsung, gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh dari terik matahari, dan segera semprotkan air/ basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung
Ketiga, istirahat yang cukup, tidak memforsir tenaga pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah
Keempat, mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, hindari minuman manis karena menyebabkan dahaga berlebih dan sebabkan dehidrasi
“Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tertentu,”pungkas Ira.
(0) Komentar