Cacar Monyet Kembali Merebak di Jakarta, Ini Pesan Dosen UM Surabaya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Cacar Monyet Kembali Merebak di Jakarta, Ini Pesan Dosen UM Surabaya
Gambar Artikel Cacar Monyet Kembali Merebak di Jakarta, Ini Pesan Dosen UM Surabaya
  • 07 Nov
  • 2023

Pixels

Cacar Monyet Kembali Merebak di Jakarta, Ini Pesan Dosen UM Surabaya

Akhir akhir ini, media sosial dihebohkan dengan peningkatan kasus cacar monyet yang terjadi di Indonesia khusunya di Jakarta . Kasus cacar monyet adalah isu kesehatan yang serius, dan untuk mengatasinya perlu dilakukan berbagai tindakan pengendalian

Cacar monyet, atau disebut juga sebagai monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini terutama ditemukan pada hewan primata seperti monyet dan tikus Afrika. Kasus cacar monyet yang marak terjadi dapat menjadi perhatian serius bagi komunitas ilmiah dan akademisi. 

Dosen Pendidikan Biologi UM Surabaya Nur Hidayatullah Romadhon membagikan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi penyebaran cacar monyet:

Pertama, identifikasi sumber penularan. Hal ini penting untuk mengidentifikasi sumber penularan penyakit ini. 

“Cacar monyet biasanya menular dari hewan ke manusia, jadi perlu melakukan penelitian untuk menentukan spesies hewan yang menjadi reservoir virus monkeypox,”ujar Dayat Selasa (7/11/23)

Kedua, karantina hewan. Dayat menyebut, jika diketahui hewan tertentu sebagai reservoir virus monkeypox, langkah-langkah karantina dan pengawasan harus diterapkan untuk menghindari penularan dari hewan tersebut ke manusia.

Ketiga, edukasi masyarakat. Pendidikan dan kesadaran masyarakat sangat penting. Masyarakat harus diberi informasi tentang gejala, cara penularan, dan cara menghindari penyebaran cacar monyet. Peningkatan kesadaran dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Keempat, kebersihan dan higienes. Meningkatkan praktik kebersihan, seperti mencuci tangan secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penularan. Pasien yang terinfeksi harus memiliki perlengkapan pribadi yang terpisah untuk menghindari kontaminasi.

Keempat, isolasi pasien dan pelacakan kontak. Pasien yang terinfeksi cacar monyet harus diisolasi di fasilitas medis yang sesuai. Ini membantu mencegah penularan kepada orang lain dan kemudian melakukan pelacakan kontan dengan pasien terinfeksi guna untuk menghentikan penyebaran.

Kelima, penelitian epidemiologi. Lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk memahami penyebaran penyakit dan sumber penularan. Ini akan membantu dalam mengidentifikasi dan mengisolasi kluster infeksi serta mengembangkan strategi pengendalian yang lebih baik.

Keenam, kerjasama internasional. Penyebaran cacar monyet sering melibatkan lebih dari satu negara. Kerjasama internasional sangat penting untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam penanggulangan penyakit ini.

Ketujuh, pengembangan obat dan vaksin. Sama halnya dengan kasus COVID- 19 salah satu cara yang efektif untuk menanggulangi cacar monyet dengan membuat vaksin sehingga diperlukan upaya penelitian harus terus dilakukan untuk mengembangkan obat dan vaksin yang lebih efektif untuk cacar monyet.

“Dalam situasi kasus cacar monyet yang marak terjadi di Jakarta , keterlibatan akademisi sangat penting untuk memahami, mencegah, dan mengatasi penyakit ini. Upaya kolaboratif antara komunitas ilmiah, pemerintah, dan lembaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk mengendalikan dan mencegah terjadi penularan kepada manusia, mengisolasi pasien yang terinfeksi, dan memutus mata rantai penularan,”pungkas Dayat.