Benarkah Konsumsi Kacang Picu Wajah Berjerawat? Ini Penjelasan Dosen FK UM Surabaya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Benarkah Konsumsi Kacang Picu Wajah Berjerawat? Ini Penjelasan Dosen FK UM Surabaya
Gambar Artikel Benarkah Konsumsi Kacang Picu Wajah Berjerawat? Ini Penjelasan Dosen FK UM Surabaya
  • 11 Sep
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Benarkah Konsumsi Kacang Picu Wajah Berjerawat? Ini Penjelasan Dosen FK UM Surabaya

Ada beberapa alasan yang diduga sebagai klaim makan kacang membuat wajah jerawat. Salah satunya, adalah aktivitas sistem pencernaan setelah mengonsumsi makanan ini. Kacang mengandung lemak dan protein yang tinggi sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit untuk mencernanya.

Neny Triastuti Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya menjelaskan makan kacang membuat wajah berjerawat sebenarnya hanya mitos belaka.

Menurutnya, lambatnya proses cerna yang dilakukan menyebabkan sel kekebalan tubuh (imun) seseorang menjadi aktif sehingga memproduksi antibodi untuk mengatasi masalah ini. Antibodi tersebut dapat mengiritasi kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak sehingga meningkatkan produksi sebum atau minyak alami secara berlebih.

“Produksi sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori sehingga berisiko menyebabkan tumbuhnya jerawat,”tutur Neny Minggu (11/9/22)

Ia menjelaskan kacang membuat jerawat sebenarnya tidak benar. Produksi minyak berlebih berisiko tinggi menimbulkan jerawat. Makan kacang membuat jerawat disinyalir juga bisa terjadi karena kandungan kadar asam lemak esensial omega-6 yang tinggi di dalamnya.

“ Tubuh umumnya membutuhkan asupan asam lemak esensial omega-3 dan omega-6 yang ideal dengan rasio perbandingan 1:3,”imbuhnya.

Neny menjelaskan sebuah hasil studi yang dimuat dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy mengungkapkan bahwa kacang yang biasa dikonsumsi biasanya memiliki perbandingan omega-3 dan omega-6 yang kurang ideal, yakni 1:17. Hal tersebut menjadi masalah karena asam lemak omega-6 adalah jenis nutrisi yang dapat meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah terlalu banyak.

Sementara, beberapa hasil studi membuktikan bahwa asam lemak omega 3 merupakan sumber nutrisi anti peradangan. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, asam lemak omega-3 justru dapat mencegah pembentukan jerawat.

“Ketidakseimbangan antara asam lemak omega 6 dan omega 3 itulah yang menyebabkan tubuh mengalami inflamasi atau peradangan sehingga berisiko memperburuk kondisi kulit yang berjerawat,”katanya lagi.

Meski kaitan makanan asam lemak omega 6 dan risiko jerawat tampak menjanjikan, perlu diketahui bahwa belum ada hasil studi yang dapat membuktikan anggapan makan kacang membuat jerawat secara ilmiah.

“Sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah kacang menyebabkan jerawat muncul atau tidak,”tutup Neny yang juga dokter kecantikan.