Anak Malas Belajar Setelah Libur Panjang, Dosen UM Surabaya Sarankan 5 Hal Ini

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Anak Malas Belajar Setelah Libur Panjang, Dosen UM Surabaya Sarankan 5 Hal Ini
Gambar Artikel Anak Malas Belajar Setelah Libur Panjang, Dosen UM Surabaya Sarankan 5 Hal Ini
  • 03 Mei
  • 2023

Ilustrasi gambar (Blog Pendidikan.Net)

Anak Malas Belajar Setelah Libur Panjang, Dosen UM Surabaya Sarankan 5 Hal Ini

Liburan panjang selama akhir Ramadhan dan cuti bersama Idul Fitri telah usai. Semua aktivitas dan rutinitas kembali aktif, termasuk aktivitas sekolah anak. Setelah libur panjang tak jarang semagat belajar anak surut dan menurun karena masih merasakan syndrom liburan.

Berbicara tentang aktivitas belajar anak, berarti dalam hal ini adalah seluruh proses belajar baik di sekolah maupun di rumah. Menurut teori motivasi belajar, dorongan belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yakni faktor yang bersumber dari dalam dirinya. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri anak, yakni lingkungannya. Sehingga, beberapa hal di bawah ini, hendaknya dilakukan oleh guru maupun orang tua untuk membangkitkan motivasi belajar anak kembali pasa libur panjang.

Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua, agar anak tidak malas belajar setelah libur panjang.

Menurut Holy, pertama adalah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Jika di sekolah, guru bisa memulai dengan melibatkan partisipas siswa untuk menghias kelas di saat hari pertama masuk sekolah.

“Suasana kelas yang nyaman dan berbeda akan memberikan semangat tersendiri bagi anak. Demikian halnya dengan ruang belajar anak di rumah,”ujar Holy Rabu (3/5/23)

Kedua, memulai mengajak belajar anak, dengan permainan-permainan menyenangkan. Seperti mereview kembali pelajaran dengan games atau kuis. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi kesiapan anak menerima materi belajar yang baru.

Ketiga, mengatur durasi belajar disertai jeda istirahat atau sekadar ice breaking. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak merasa terbebani dengan durasi belajar yang panjang tanpa jeda.

Keempat, mengawali pembelajaran dengan sebuah kegiatan bercerita, guru dapat meminta anak bercerita tentang pengalaman berkesan selama liburan.

“Guru ataupun orang tua juga bisa memberikan cerita kepada anak tentang kisah-kisah inspiratif dari kegigihan seorang figur yang rajin belajar dan tidak kenal putus asa,”imbuhnya lagi.

Terakhir, membangun aktivitas belajar bersama teman. Kegiatan belajar bersama teman juga bisa memotivasi semangat anak dalam belajar.