Ilustrasi gambar (Shutterstock)
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan endokrin yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Diabetes sendiri digolongkan menjadi 2 yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II. Diabetes tipe I disebabakan oleh kelainan organ pancreas yang biasanya di derita sejak lahir, sedangkan diabetes tipe II cenderung disebabkan oleh genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi risiko diabetes mellitus tipe II adalah faktor makanan yang tidak seimbang dan aktivitas fisik rendah.
Diabetes mellitus menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, melumpuhkan dan mengurangi harapan hidup. Internasional Diabetes Ferderation (IDF) melaporkan prevalensi diabetes global pada usia 20-79 tahun pada tahun 2021 diperkirakan 10,5% (536,6 juta orang), meningkat menjadi 12,2% (783,2 juta) pada 2045.
Ahli Gizi UM Surabaya Tri Kurniawati menyebut salah satu indikator pengendalian diabetes mellitus yang baik adalah dengan menggunakan kadar gula darah puasa.
“Diet adalah terapi utama pada diabetes mellitus, maka setiap penderita semestinya mempunyai sikap yang positif terhadap diet agar tidak terjadi komplikasi, baik akut maupun kronis,”ujar Tri Kamis (29/12/22)
Menurutnya, rentang jadwal makan untuk pasien diabetes mellitus adalah makan pagi pukul 06.00 sampai 09.00, makan siang pada pukul 12.00 sampai 15.00 dan makan malam pukul 18.00 sampai 20.00.
“Sementara itu, untuk snack pagi pukul 10.00 sampai 11.00 dan snack sore pukul 16.00 sampai 17.00. Jadi untuk menjaga kadar gluokosa darah penderita diabbetes mellitus tidak dianjurkan meninggalkan sarapan,”imbuh Tri lagi.
Tri menyebut, pemilihan bahan pangan sarapan yang baik adalah yang mengandug indek glikemik yang rendah. Bahan pangan dengan indeks glikemik tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat dan tinggi.
“Sebaliknya seseorang yang mengonsumsi pangan berindeks glikemik rendah maka peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dan puncak kadar gula darahnya rendah,”katanya.
Tri menjelaskan, menu makanan terbaik adalah menu yang mengandung indek glikemik rendah pertama yang mengandung sumber protein seperti: ikan, daging ayam tanpa kulit, telur, tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan kacang hijau, kacang merah dan kedelai.
Kedua sayuran seperti: kangkung, oyong, timun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, seledri dan terong
Ketiga, buah-buahan seperti sari buah murni, jeruk, apel, pepaya, pir, jambu dan belimbing,
Keempat, susu skim atau rendah lemak.
Kelima, sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicer
“Bagi penderita diabetes makanan dianjurkan diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar,”pungkas Tri.
(0) Komentar