Ilustrasi gambar (Shutterstock)
Lebaran adalah momen yang ditunggu oleh umat Islam setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa. Saat berkunjung kepada saudara, seseorang cenderung menyantap berbagai hidangan yang disajikan. Makanan khas pada saat lebaran cenderung berlemak misalnya opor ayam, rendang, bakso dan lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan seseorang tidak bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi.
Untuk menjaga pola makan setelah lebaran, Ahli Gizi UM Surabaya Tri Kurniawati membagikan beberapa hal yang perlu dilakukan:
Menurut Tri, pertama yang harus dilakukan adalah membiasakan makan pagi dengan menu seimbang. Makan pagi atau sarapan adalah konsumsi makan sebelum melakukan aktivitas. Sarapan dibutuhkan untuk mengisi lambung yang telah kosong selama 8-10 jam dan bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar dan kemampuan fisik.
“Sarapan pagi termasuk dalam pedoman umum gizi seimbang. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja,”ujar Tri Kamis (27/4/23)
Tri menjelaskan, pada anak-anak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih ditingkatkan. Sarapan juga dapat mengurangi konsumsi makanan yang tidak sehat saat berada di lingkungan kerja, hal tersebut disebabkan kondisi perut sudah kenyang dan kebutuhan gizi sudah terpenuhi.
Kedua, menertibkan olahraga. Salah satu manfaat olahraga adalah membantu menurunkan kolesterol tubuh. Ketika melakukan olahraga, tubuh bergerak dan membantu tubuh membakar kalori yang ada sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja. Hal ini akan membantu tubuh mengurangi tertimbunnya lemak dalam tubuh.
“Olahraga yang teratur juga dapat membakar kolesterol LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat membantu tubuh tetap fit dan mengurangi risiko darah tinggi, stroke, kegemukan, dan penyakit jantung. Olah raga sederhana yang bisa dilakukan diantaranya adalah jalan santai, senam, berenang, lari dan bersepeda,”imbuh Tri lagi.
Ketiga, perbanyak konsumsi air putih. Seseorang disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter per hari. Air putih membantu sistem pencernaan untuk membuang limbah dari dalam tubuh. Karenanya, manfaat air putih dianggap dapat membantu menurunkan berat badan. Air putih pun membantu perut terasa kenyang sehingga seseorang akan makan lebih sedikit.
Tri menjelaskan, dalam sebuah studi menyebutkan minum setengah liter (17 ons) air putih bisa meningkatkan metabolisme sebesar 24-30 persen selama 1,5 jam.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa minum air putih dua liter per hari bisa tingkatkan pengeluaran energi total hingga 96 kalori per hari. Air putih juga dapat meningkatatkan penyerapan nutrisi,”pungkas Tri.
(0) Komentar