8 November Terjadi Gerhana Bulan, Dosen FAI UM Surabaya: Begini Niat dan Tata Cara Sholatnya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • 8 November Terjadi Gerhana Bulan, Dosen FAI UM Surabaya: Begini Niat dan Tata Cara Sholatnya
Gambar Artikel 8 November Terjadi Gerhana Bulan, Dosen FAI UM Surabaya: Begini Niat dan Tata Cara Sholatnya
  • 08 Nov
  • 2022

Gerhana Bulan (Foto: AFP PHOTO / PATRIK STOLLARZ)

8 November Terjadi Gerhana Bulan, Dosen FAI UM Surabaya: Begini Niat dan Tata Cara Sholatnya

Salah satu fenomena alam yang teramati dan bagian dari tanda kebesaran Allah adalah gerhana bulan dan gerhana matahari. Dalam beberapa hadis sahih, Nabi Muhammad SAW secara tegas mengatakan peristiwa itu adalah bagian dari Ayatullah, dan terjadi bukan karena kematian atau kehidupan seseorang.

Gerhana bulan adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi ketika matahari, bumi dan bulan berada dalam satu garis lurus dengan bumi berada di antara keduanya.

Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada tanggal 8 November 2022, bertepatan dengan malam purnama 14 Rabiul Akhir 1444 H.

Rasulullah SAW sangat menganjurkan agar umat muslim melaksanakan sholat gerhana saat fenomena tersebut berlangsung. Anjuran melaksanakan sholat khusuf dijelaskan dalam dalil-dalil yang terdapat dalam Alquran dan hadist.

Perintah tentang shalat gerhana ada dalam beberapa hadis Nabi, sebagaimana tertuang dalam hadis al-Bukhari No.3204, 3201, 1057, Muslim No.911, 914 Ibn Hibb?n No.2828, dan beberapa kumpulan hadis lainnya.

Selain perintah Shalat, ada juga anjuran untuk berdoa kepada Allah, bertakbirm dan bersedekah, sebagai termaktub dalam hadis al-Bukhari No.1044, Muslim No.901, Abu D?ud No.1191 dan al-Nas?i No.1474.

Mohammad Ikhwanuddin Kaprodi Hukum Keluarga Islam FAI UM membagikan tata cara pelaksanaan Shalat Gerhana bisa dilakukan secara runut sebagai berikut:

1. Imam, atau Imam menyuruh orang lain, menyerukan a?-?al?tu j?mi‘ah.

2.Takb?ratul I?r?m, dengan mengucapkan All?hu Akbar.

3. Membaca doa Iftit??.

4. Membaca Surah al-F?tihah, lalu surah (dianjurkan panjang) dan dibaca secara lantang (jahr)

5. Rukuk, dengan membaca tasbih yang cukup lama.

6. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘all?hu li man ?amidah, makmum membaca rabban? wa lakal-?amd.

7. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah (lagi) dan surah panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama.

8. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.

9. Bangkit dari rukuk

10. Sujud.

11. Duduk di antara dua sujud.

12. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.

13. Salam.

“Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istighfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan,”pungkas Ikhwan.