Tawon Vespa (Shutterstock)
Berita tentang dua warga Sidoarjo yang tewas akibat serangan tawon vespa menjadi peringatan serius tentang bahaya serangga ini.
Nur Hidayatullah Romadhon Dosen Pendidikan Biologi UM Surabaya menjelaskan, dibandingkan dengan tawon lain, tawon vespa memiliki tingkat agresivitas yang jauh lebih tinggi. Tidak hanya ukurannya yang besar, tawon ini juga mampu menyengat berulang kali tanpa kehilangan sengatnya, sehingga dapat menyuntikkan racun dalam jumlah besar ke tubuh.
“Racun tawon vespa mengandung senyawa berbahaya seperti melittin, yang menyebabkan rasa sakit intens dan peradangan, serta fosfolipase A2, yang dapat merusak membran sel dan memicu nekrosis jaringan,”ujar Dayat Selasa (14/1/25)
Selain itu, kata Dayat histamin dalam racun bisa memperparah reaksi alergi, sementara peptida cytolytic dapat menghancurkan sel darah merah yang kemudian mampu menyebabkan kerusakan organ. Dalam kasus serangan masif, racun neurotoksin yang terkandung juga dapat memengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti kejang, pusing, bahkan kelumpuhan sementara.
“ Kombinasi senyawa ini menjadikan tawon vespa sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian akibat anafilaksis ( Reaksi alergi yang sangat parah),”imbuh Dayat lagi.
Menurut penjelasan Dayat, kasus di Sidoarjo ini juga menjadi pengingat bagi kita akan minimnya informasi tentang bahaya tawon vespa dan pentingnya penanganan segera. Sebagai langkah pertolongan pertama, korban sengatan harus segera dibawa ke tempat aman jauh dari sarang tawon untuk mencegah serangan lanjutan. Kemudian kompres dingin dapat diterapkan pada area sengatan untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
“Jika korban mengalami gejala berat seperti sesak napas, pusing, atau pembengkakan di seluruh tubuh, pertolongan medis darurat harus segera dilakukan karena kemungkinan besar terjadi reaksi anafilaksis,”katanya.
Dayat menegaskan, penting juga untuk memonitor tanda-tanda syok, seperti kulit pucat, denyut nadi melemah, atau kehilangan kesadaran. Jika memungkinkan, penggunaan autoinjektor epinefrin (EpiPen) sangat membantu dalam situasi ini.
Selain penanganan medis, edukasi masyarakat tentang cara menghindari ancaman tawon vespa sangatlah penting. Masyarakat perlu diberi pemahaman untuk tidak mendekati sarang tawon vespa dan segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan sarang di sekitar permukiman.
“Fasilitas kesehatan juga perlu lebih siap dengan perlengkapan darurat untuk menangani kasus sengatan serangga, termasuk obat anti-alergi dan peralatan pendukung untuk reaksi anafilaksis. Kasus ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita akan ancaman tawon vespa ini,”pungkasnya.
(0) Komentar